Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah
1. Gangguan yang Berhubungan dengan Darah
a. Anemia
Anemia adalah keadaan tubuh yang kekurangan hemoglobin.
Kadar Hb normal adalah 12 –16 % dari sel darah merah. Jumlah sel darah merah
normal 5 juta/mm3. Pada penderita anemia, kadar Hb kurang dari normal.
b. Leukemia
Leukemia adalah pertumbuhan sel-sel darah putih yang tidak
normal. Jaringan yang seharusnya membentuk sel darah merah justru membentuk
sel-sel darah putih. Akibatnya, jumlah sel darah putih melebihi normal
sedangkan jumlah sel darah merah menurun. Leukemia disebut juga kanker darah.
Banyaknya sel darah putih ini, menyebabkan sel darah putih menjadi “ganas’’.
Sel darah putih ini dapat memakan sel-sel darah merah sehingga penderita dapat
mengalami anemia akut.
c. Thalasemia
Penyakit keturunan di mana tubuh tidak mampu memproduksi
hemoglobin dan sel darah merah. Akibatnya penderita mengalami anemia.
d. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome)
Penyakit AIDS disebabkan oleh virus, yaitu HIV
(Human Immunodeficiency Virus) yang menyerang sel darah putih manusia. Pada pengidap penyakit AIDS, sel darah
putihnya lebih cepat mati dan tidak berfungsi. Hal tersebut terjadi karena
penyakit AIDS merupakan penyakit yang menyerang system kekebalan tubuh sehingga
kekebalan tubuh tidak berfungsi. Jika terkena infeksi atau suatu penyakit yang
ringan sekalipun, sistem kekebalan tubuhnya tidak akan bekerja. Akhirnya
penderita dapat mengalami kematian.
2. Gangguan yang Berhubungan dengan Jantung dan Pembuluh
Darah
a. Penyakit Jantung
Gangguan jantung merupakan gangguan kerja jantung dalam
memompa darah. Penyebabnya, antara lain kelebihan kolesterol. Kolesterol yang
berlebihan akan menyumbat pembuluh nadi sehingga menghambat aliran darah.
Penyebab lain adalah kegemukan (obesitas). Tubuh orang gemuk memiliki banyak
lemak dan darahnya banyak mengandung kolesterol sehingga rawan penyumbatan
pembuluh darah. Oleh sebab itu, kerja jantung menjadi lebih berat dalam memompa
darah. Pada kasus gagal jantung terjadi penurunan kerja atau kontraksi jantung.
Akibatnya, volume darah dalam jaringan tubuh kurang karena jantung tidak bisa
memompa darah dalam jumlah yang semestinya. Gejala umum orang yang berpenyakit
jantung adalah nyeri di bagian dada, sesak, dan cepat lelah.
b. Tekanan Darah Rendah
Penderita kelainan ini memiliki tekanan darahnya berada di
bawah normal. Pengembalian darah ke jantung berkurang akibat kerja jantung
menurun. Penyebabnya, antara lain perubahan posisi tubuh dari jongkok menjadi
berdiri. Saat jongkok darah tertimbun di pembuluh balik pada kaki sehingga
pengembalian darah ke jantung lambat. Selain itu, dapat juga disebabkan oleh
berkurangnya volume darah akibat pendarahan atau muntaber. Gejala yang biasa
timbul adalah pusing, lesu, penglihatan berkunang-kunang, dan sering pingsan.
c. Tekanan Darah Tinggi
Gejala penyakit ini adalah tekanan darah di atas normal.
Jantung penderita bekerja lebih keras bahkan dapat memecahkan pembuluh darah.
Penyebabnya belum diketahui dengan pasti, namun diduga berhubungan dengan
kelebihan kolesterol yang mengakibatkan menyempitnya pembuluh nadi. Penyebab
lain adalah faktor keturunan, stres, usia, kebiasan merokok, dan minuman
beralkohol.
d. Varises
Gejala varises berupa pembuluh balik yang melebar atau
berkelok-kelok terutama pada kaki. Penyebabnya adalah kaki terlalu berat
menahan beban misalnya karena hamil atau terlalu lama berdiri. Varises yang
terjadi di daerah anus dinamakan ambeien.
by : Duhita Al-Hayyu .P
sumber : http://www.artikelbiologi.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar